Assalamualaikum wr wb... nama saya rian, sebagai salah satu orang yang mengikuti organisasi islam LDII ( Lembaga Dakwah Islam Indonesia ) saya sering mendengar pernyataan pernyataan yang menyatakan bahwa ajaran LDII itu sesat, entah dari segi apanya mereka menilai bahwa LDII itu sesat padahal sebenernya pernyataan itu sama sekali salah. Ajaran LDII tidak ada yang sesat, saya tetap menyembah Alloh dan nabi saya juga tetap Nabi Muhammad SAW. Selama saya mengaji di ldii saya tidak pernah tuh disuruh ataupun dipaksa untuk menyembah kepada selain Alloh, saya sholat, saya mengaji Qur'an dan Hadist secara rutin, mungkin sama seperti yang dilakukan orang lain. Nahh... sekarang saya akan menjawab pertanyaan pertanyaan yang biasanya menganggap ajaran ldii ini menyimpang (padahal tidak)..
1. Kenapa LDII inklusif dalam dakwahnya, kenapa tidak mau berbaur dengan masjid umum
LDII tidak esklusif maupun inklusif. Pengajian LDII di manapun bersifat
terbuka untuk masyarakat umum, siapapun boleh datang. Setiap organisasi
Islam memiliki ciri dan tradisi berdakwah sendiri-sendiri, tidak bisa
disamaratakan. Setiap ormas Islam berbeda tidak mungkin dicampur aduk.
LDII adalah ormas Islam yang konsisten mejaga kemurnian agama Islam
dengan berpegang teguh pada Kitabillah dan Sunnah Nabi. Semua warga LDII
berusaha menjaga kemurnian agamanya.
Coba saudara jawab:
Kenapa banyak umat Islam tidak mengkaji Quran dan Hadist. Quran hanya
dibaca sedangkan hadist jarang yang punya. Kebanyakan umat Islam belajar
agama dari buku-buku karangan yang dijual di toko dan pasar? LDII yang
belajar agama dari sumber aslinya,
Kitabillah dan Hadist Nabi, kenapa dipermasalahkan. Kenapa banyak umat Islam mengamalkan yang menyimpang / tidak sesuai dengan syariat Islam.
2. Kenapa ada iuran yang memberatkan
Di LDII tidak ada iuran tapi yang ada adalah infak, shodakoh, zakat,
jihad dengan harta. Semua jenis shodakoh tersebut ada landasan dalilnya
dalam Al-Quran dan Sunnah. Bagaimana anda bisa menilai infak itu
memberatkan. Di LDII yang infak per bulan milyaran tidak pernah merasa
berat karena mereka menginginkan balasan yang besar di sisi Allah. Orang
yang merasa berat dengan syariat Infak adalah orang yang bakhil dan
tidak faham agama. Wajibnya infak anda bisa baca di sini
http://pengajian-ldii.net/2013/03/22/infaq-yuk/
Coba anda jawab:
Kenapa banyak umat islam yang minta-minta sedekah di pinggir jalan dan
ngemis-ngemis di tokonya China? Begitu juga umat Islam yang mengajukan
proposal kesana kemari ketika hendak membangun masjid ? Apakah seperti
itu syariat yang diajarkan oleh Rasulullah? Kenapa anda tidak
mempermasalahkan? Kenapa justru umat Islam mempersoalkan LDII yang
menerapkan syariat Islam: INFAK, membangun kekuatan dari dalam diri
sendiri, tidak minta-minta?
3. Kenapa pengurus LDII bergelimang harta?
Dari mana anda tahu pengurus-pengurus LDII banyak uang? Apakah anda tahu
perjuangan, penderitaan dan pengorbanan para pengurus LDII dalam
mengembangkan Quran dan Hadist di tanah air ini. Para pengurus LDII
dipilih dari orang yang paling militan yang besar daya juangnya. Mereka
rela mengorbankan harta, waktu dan meninggalkan keluarganya untuk
menyebarkan / mengajarkan Quran Hadist di daerah-daerah terpencil
Indonesia. Kalau anda melihat pengurus LDII hidupnya mapan saat ini
karena pengurus LDII kebanyakan dari orang mampu yang memiliki usaha /
bisnis sendiri sehingga mereka mampu membiayai opersionalnya sendiri,
TIDAK mengambil uang shodakoh jamaah. LDII tiap bulan meluluskan dan
menyebarkan sedikitnya 500 orang mubaligh dan Mubalighot ke seluruh
tanah air. Anda kira dari mana biayanya? Mondok di LDII cukup bayar uang
makan saja. Bagi santri tidak mampu, belajar agama di LDII biayanya
gratis.
Sekarang coba anda jawab:
Siapakah dan dimana dai / ustad / ulama di luar LDII yang ceramah tidak
dibayar. Kenapa anda tidak mempermasalahkan dai-dai yang memasang tarif
tinggi dan minta fasilitas ketika memberikan ceramah. Kenapa juga anda
tidak mempermasalahkan lembaga-lembaga pendidikan Islam yang memungut
uang pangkal dan iuran bulanan yang mahal kepada calon siswa dan santri?
4. Kenapa harus mangkul
Mangkul adalah metode belajar ilmu agama secara turun menurun dari guru
ke murid. Syarat pokok dalam system mangkul adalah ada guru dan ada
murid. Transfer ilmu dari guru ke murid sebenarnya hal yang lazim dalam
disiplin ilmu apapun.
Seseorang tidak akan bisa menjadi sarjana tanpa bimbingan dari guru
atau dosen. Seseorang itu bisa saja belajar sendiri suatu disiplin ilmu
di luar sistem pendidikan yang ada dan sangat mungkin ia bisa lebih
mahir dari yang lulusan universitas. Akan tetapi ilmunya tidak sah dan
tidak ada orang atau institusi yang mengakuinya.
Dalam Islam tidak dikenal system belajar otodidak, membaca dan
memahami Quran dan Hadist dengan akal / angan-angan sendiri tanpa
bimbingan seorang guru.
Coba anda baca ini:
http://dakwahislamindonesiaonline.wordpress.com/2013/02/02/ldii-sesat-karena-mangkul/
5. Kenapa LDII bolak-balik dilarang ajarannya?
Saat ini tidak ada satupun larangan terhadap ajaran yang dikembangkan oleh LDII oleh siapapun.
6. Kenapa juga LDII sampai saat ini dalam pengawasan MUI ?
MUI (Majelis Ulama Indonesia) merupakan Lembaga independen representasi
umat Islam yang menaungi seluruh umat Islam jadi sudah selayaknya bila
MUI melakukan pembinaan, pengarahan terhadap semua organisasi Islam.
Sekian dulu deh.. intinya jangan percaya dengan berita berita yang belum terbukti kebenarannya sehingga dapat menimbulkan fitnah terhadap warga ldii.. kalau tidak percaya silahkan buktikan sendiri dengan berkunjung ke lingkungan ldii dan amati setiap aktifitasnya. wassalam :D
LDII tidak esklusif maupun inklusif. Pengajian LDII di manapun bersifat terbuka untuk masyarakat umum, siapapun boleh datang. Setiap organisasi Islam memiliki ciri dan tradisi berdakwah sendiri-sendiri, tidak bisa disamaratakan. Setiap ormas Islam berbeda tidak mungkin dicampur aduk.
LDII adalah ormas Islam yang konsisten mejaga kemurnian agama Islam dengan berpegang teguh pada Kitabillah dan Sunnah Nabi. Semua warga LDII berusaha menjaga kemurnian agamanya.
Coba saudara jawab:
Kenapa banyak umat Islam tidak mengkaji Quran dan Hadist. Quran hanya dibaca sedangkan hadist jarang yang punya. Kebanyakan umat Islam belajar agama dari buku-buku karangan yang dijual di toko dan pasar? LDII yang belajar agama dari sumber aslinya, Kitabillah dan Hadist Nabi, kenapa dipermasalahkan. Kenapa banyak umat Islam mengamalkan yang menyimpang / tidak sesuai dengan syariat Islam.
2. Kenapa ada iuran yang memberatkan
Di LDII tidak ada iuran tapi yang ada adalah infak, shodakoh, zakat, jihad dengan harta. Semua jenis shodakoh tersebut ada landasan dalilnya dalam Al-Quran dan Sunnah. Bagaimana anda bisa menilai infak itu memberatkan. Di LDII yang infak per bulan milyaran tidak pernah merasa berat karena mereka menginginkan balasan yang besar di sisi Allah. Orang yang merasa berat dengan syariat Infak adalah orang yang bakhil dan tidak faham agama. Wajibnya infak anda bisa baca di sini http://pengajian-ldii.net/2013/03/22/infaq-yuk/
Coba anda jawab:
Kenapa banyak umat islam yang minta-minta sedekah di pinggir jalan dan ngemis-ngemis di tokonya China? Begitu juga umat Islam yang mengajukan proposal kesana kemari ketika hendak membangun masjid ? Apakah seperti itu syariat yang diajarkan oleh Rasulullah? Kenapa anda tidak mempermasalahkan? Kenapa justru umat Islam mempersoalkan LDII yang menerapkan syariat Islam: INFAK, membangun kekuatan dari dalam diri sendiri, tidak minta-minta?
3. Kenapa pengurus LDII bergelimang harta?
Dari mana anda tahu pengurus-pengurus LDII banyak uang? Apakah anda tahu perjuangan, penderitaan dan pengorbanan para pengurus LDII dalam mengembangkan Quran dan Hadist di tanah air ini. Para pengurus LDII dipilih dari orang yang paling militan yang besar daya juangnya. Mereka rela mengorbankan harta, waktu dan meninggalkan keluarganya untuk menyebarkan / mengajarkan Quran Hadist di daerah-daerah terpencil Indonesia. Kalau anda melihat pengurus LDII hidupnya mapan saat ini karena pengurus LDII kebanyakan dari orang mampu yang memiliki usaha / bisnis sendiri sehingga mereka mampu membiayai opersionalnya sendiri, TIDAK mengambil uang shodakoh jamaah. LDII tiap bulan meluluskan dan menyebarkan sedikitnya 500 orang mubaligh dan Mubalighot ke seluruh tanah air. Anda kira dari mana biayanya? Mondok di LDII cukup bayar uang makan saja. Bagi santri tidak mampu, belajar agama di LDII biayanya gratis.
Sekarang coba anda jawab:
Siapakah dan dimana dai / ustad / ulama di luar LDII yang ceramah tidak dibayar. Kenapa anda tidak mempermasalahkan dai-dai yang memasang tarif tinggi dan minta fasilitas ketika memberikan ceramah. Kenapa juga anda tidak mempermasalahkan lembaga-lembaga pendidikan Islam yang memungut uang pangkal dan iuran bulanan yang mahal kepada calon siswa dan santri?
4. Kenapa harus mangkul
Mangkul adalah metode belajar ilmu agama secara turun menurun dari guru ke murid. Syarat pokok dalam system mangkul adalah ada guru dan ada murid. Transfer ilmu dari guru ke murid sebenarnya hal yang lazim dalam disiplin ilmu apapun.
Seseorang tidak akan bisa menjadi sarjana tanpa bimbingan dari guru atau dosen. Seseorang itu bisa saja belajar sendiri suatu disiplin ilmu di luar sistem pendidikan yang ada dan sangat mungkin ia bisa lebih mahir dari yang lulusan universitas. Akan tetapi ilmunya tidak sah dan tidak ada orang atau institusi yang mengakuinya.
Dalam Islam tidak dikenal system belajar otodidak, membaca dan memahami Quran dan Hadist dengan akal / angan-angan sendiri tanpa bimbingan seorang guru.
Coba anda baca ini: http://dakwahislamindonesiaonline.wordpress.com/2013/02/02/ldii-sesat-karena-mangkul/
5. Kenapa LDII bolak-balik dilarang ajarannya?
Saat ini tidak ada satupun larangan terhadap ajaran yang dikembangkan oleh LDII oleh siapapun.
6. Kenapa juga LDII sampai saat ini dalam pengawasan MUI ?
MUI (Majelis Ulama Indonesia) merupakan Lembaga independen representasi umat Islam yang menaungi seluruh umat Islam jadi sudah selayaknya bila MUI melakukan pembinaan, pengarahan terhadap semua organisasi Islam.