“Apakah anda ingin menguasai Ilmu Qur’an dan Hadist?
Datang saja ke pengajian LDII terdekat atau langsung ke Pesantren-pesantren LDII di seluruh Indonesia”
Mengaji Qur’an dan Hadist merupakan program pertama dan paling utama dalam LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia). Mengaji Quran dan Hadist dilaksanakan secara rutin 2 – 3 kali dalam seminggu di setiap kelompok pengajian LDII. Biasanya setiap desa / kelurahan terdapat satu kelompok pengajian di bawah koordinasi Pengurus Anak Cabang (PAC) LDII.
Materi pengajian adalah Al-Quran dan Al-Hadist. Untuk jamaah pada umumnya, agar mudah diamalkan, LDII mencetak Himpunan Hadist berdasarkan kitab atau kategori amalan tertentu, seperti: Kitabu Sholah, Kitabu Daawat, Kitabu Adab, Kitabu Manasik Haji dan lain-lain. Di LDII ada 15 Hadist Himpunan. Untuk level mubaligh dan ulama dalam LDII juga dikajikan Hadist Besar yang juga dikenal dengan Hadist Kutubu Sittah, terdiri dari:
1. Hadist Shohih Bukhari 2. Hadist Shohih Muslim 3. Hadist Sunan Abi Dawud |
4. Hadist Sunan Nasa’i 5. Hadist Sunan Termidhi 6. Hadist Sunan Ibni Majah |
Metode pengajian di LDII sangat sederhana yaitu guru membaca, menterjemahkan dan menerangkan ayat-ayat Quran atau hadist-hadist yang dikaji sedangkan murid / jamaah mendengarkan, menulis makna kata demi kata di bawah text Quran atau Hadist yang sedang dikaji. Keterangan ayat Quran atau hadist juga ditulis langsung di lembar halaman yang bersangkutan. Jamaah LDII memisahkan antara Quran untuk bacaan dan Quran untuk mengkaji keterangan.
Guru-guru pengajian LDII di tingkat kelompok atau PAC adalah mubaligh atau mubalighot utusan LDII pusat yang dikirim melalui Pondok Wali Barokah Kediri Jawa Timur. LDII setiap bulan meluluskan dan menyebarkan sedikitnya 500 (lima ratus) orang mubaligh dan mubalighot ke seluruh tanah air.
Wajibnya Mengkaji Quran dan Hadist
Kewajiban mengaji Quran dan Hadist didasarkan pada dalil-dalil berikut:-
وَأَنَّ هَـذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُواْ السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
-
3338/678 – مَالِكٌ؛ أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا: كِتَابَ اللهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ (1) » . موطأ الإمام مالك
-
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُوْا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ أُوتُوْا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ … الأية* سورة المجادلة ١١
-
…إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ (28)
-
قَالَ اللهُ تَعَالَى : وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاً . سورة الإسراء أية ٣٦
-
5027 – حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، قَالَ: أَخْبَرَنِي عَلْقَمَةُ بْنُ مَرْثَدٍ، سَمِعْتُ سَعْدَ بْنَ عُبَيْدَةَ، عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ، عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وَعَلَّمَهُ»رواه صحيح البخاري
-
2885 – حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَمْروِ بْنِ السَّرْحِ، أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ، حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ زِيَادٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ رَافِعٍ التَّنُوخِيِّ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” الْعِلْمُ ثَلَاثَةٌ، وَمَا سِوَى ذَلِكَ فَهُوَ فَضْل: آيَةٌ مُحْكَمَةٌ، أَوْ سُنَّةٌ قَائِمَةٌ، أَوْ فَرِيضَةٌ عَادِلَةٌ “
__________
[حكم الألباني] : ضعيف
“Dan sesungguhnya ini (Al Quran) adalah jalanKu yang
benar maka ikutilah, dan janganlah mengikuti sembarang jalan, maka akan
tersesat kamu sekalian dari jalan Allah”.
[Surah Al An’am ayat 153]
… sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Aku
(Nabi) telah meninggalkan kepada kamu sekalian dua perkara. Kalian tidak
akan tersesat (pasti benarnya) selagi berpegang teguh pada keduanya,
yaitu Kitabillah (Al Quran) dan Sunah Nabi (Al Hadist)”.
[Hadist Imam Malik fii Mautho' No. 3338/678]
“Alloh mengangkat derajatnya orang-orang yang beriman dan orang-orang yang mempunyai ilmu.”
[Surah Al-Mujadalah Ayat 11]
…sesungguhnya yang takut kepada Alloh adalah dari hambaNya yang berilmu sesungguhnya Alloh Maha Mulya Maha Pengampun.
[Surah Fatir (35) ayat 28]
“Dan janganlah kamu mengerjakan sesuatu Amalan yang
mana kamu belum tahu ilmunya, ketahuilah sesungguhnya pendengaran,
penglihatan, dan penghayatan, kesemuanya itu pasti akan di pertanyakan
kegunaannya.”
[Surah Al-Isro' Ayat 36]
“Dari Nabi bersabda : “Sebaik-baiknya kalian adalah orang yang mana mau belajar dan mengajarkan Al-Quran.”
[Hadist Shohih Bukhori No. 5027 Kitabu Fadhoil Qur'an]
…sesungguhnya Rasulullah salallohu alaihi wasallam
bersabda:”Ilmu itu ada tiga, selain tiga itu adalah tambahan (tidak
wajib dicari) ayat yang untuk menghukumi (Al-Quran) atau sunah yang
tegak (Sunnah Nabi) dan ilmu faroid yang adil”.
Posting Komentar